Mengupas Tuntas Kumpulan Hadis Tentang Menuntut Ilmu dan Keutamaannya

Mengupas Tuntas Kumpulan Hadis Tentang Menuntut Ilmu dan Keutamaannya

Yayasan Syekh Ali Jaber, dalam melanjutkan dakwah dan semangat edukasi sang guru, senantiasa mengingatkan umat akan pentingnya ilmu. Islam, sebagai agama yang sempurna, menempatkan ilmu pada kedudukan yang sangat tinggi. Kewajiban belajar bahkan menjadi perintah pertama yang Allah SWT wahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Terdapat banyak sekali hadis tentang menuntut ilmu yang menjadi peneguh dan motivasi bagi setiap muslim untuk tidak pernah berhenti belajar, dari buaian hingga liang lahad. Allah SWT sendiri berfirman dalam Al-Qur’an akan mengangkat derajat orang-orang beriman dan berilmu.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Artinya: “Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Surat Al-Mujadalah ayat: 11).

Ayat ini menegaskan bahwa ilmu adalah sarana untuk meraih kemuliaan di sisi Allah. Untuk lebih memahaminya, mari kita selami lebih dalam pesan Rasulullah SAW melalui berbagai hadis yang mulia.

Kewajiban Menuntut Ilmu bagi Setiap Muslim

Dasar dari segala keutamaan adalah perintah wajib untuk menuntut ilmu. Rasulullah SAW menegaskan bahwa kewajiban ini berlaku universal tanpa memandang jenis kelamin, usia, maupun status sosial.

طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

“Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim” (HR. Ibnu Majah no. 224).

Hadis ini menjadi fondasi bahwa setiap individu muslim memiliki tanggung jawab pribadi untuk membekali diri dengan ilmu. Proses belajar ini juga harus diiringi dengan adab yang luhur, terutama kepada para guru yang menjadi perantara sampainya ilmu tersebut.

تَعَلَّمُوْاوَعَلِّمُوْاوَتَوَاضَعُوْالِمُعَلِّمِيْكُمْ وَلَيَلَوْا لِمُعَلِّمِيْكُمْ ( رَواهُ الطَّبْرَانِيْ)

“Belajarlah kamu semua, dan mengajarlah kamu semua, dan hormatilah guru-gurumu, serta berlaku baiklah terhadap orang yang mengajarkanmu.” (HR Tabrani).

Memahami Ragam Keutamaan dari Hadis Tentang Menuntut Ilmu

Setelah memahami kewajibannya, Islam menyajikan berbagai keutamaan agung bagi para penuntut ilmu. Keutamaan ini tidak hanya bermanfaat di dunia, tetapi menjadi bekal abadi hingga ke akhirat. Berikut adalah beberapa keutamaan yang dijelaskan dalam berbagai hadis.

Jalan Lapang Menuju Surga dan Pahala Jihad

Salah satu ganjaran terbesar bagi penuntut ilmu adalah kemudahan jalan menuju surga. Setiap langkah yang diayunkan, setiap waktu yang diluangkan untuk belajar, dinilai sebagai ibadah yang sangat mulia.

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

“Barang siapa menelusuri jalan untuk mencari ilmu padanya, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).

Bahkan, aktivitas keluar rumah untuk mencari ilmu disetarakan dengan jihad di jalan Allah.

مَنْ خَرَجَ فِى طَلَبِ الْعِلْمِ فَهُوَ فِى سَبِيلِ اللَّهِ حَتَّى يَرْجِعَ

“Barang siapa keluar dalam rangka menuntut ilmu, maka dia berada di jalan Allah sampai ia kembali.”

Warisan Para Nabi dan Amal Jariyah Abadi

Para nabi tidak meninggalkan warisan berupa harta benda, melainkan ilmu yang bermanfaat. Oleh karena itu, para ulama atau orang-orang yang berilmu adalah pewaris sejati para nabi.

اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ الْأَنْبِيَاءِ وَإِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَارًا وَلَا دِرْهَامًا، وَلَكِنْ وَرَّثُوْا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ

“Para ulama adalah pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Maka dari itu, barang siapa mengambilnya, ia telah mengambil bagian yang cukup.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Keutamaan ilmu yang paling menakjubkan adalah sifatnya yang abadi. Ketika seseorang wafat, seluruh amalnya terputus, kecuali tiga hal, dan salah satunya adalah ilmu yang bermanfaat.

إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ

“Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputus semua amalnya (tidak bisa lagi menambah pahala) kecuali 3 orang, yaitu shadaqah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan orang, atau anak shaleh yang mendoakan orangtuanya.” (HR. Muslim no. 1631).

Dinaungi Malaikat dan Didoakan Seluruh Makhluk

Para penuntut ilmu mendapatkan perlakuan istimewa dari para malaikat. Mereka dinaungi dengan sayap-sayap kemuliaan sebagai bentuk kecintaan malaikat terhadap aktivitas mulia tersebut.

مَرْحَبًا بطالبِ الْعِلْمِ، طَالِبُ الْعِلْمِ لَتَحُفُّهُ الْمَلَائِكَةُ وَتُظِلُّهُ بِأَجْنِحَتِهَا، ثُمَّ يَرْكَبُ بَعْضُهُ بَعْضًا حَتَّى يَبْلُغُوا السَّمَاءَ الدُّنْيَا مِنْ حُبِّهِمْ لِمَا يَطْلُبُ

“Selamat datang wahai penuntut ilmu. Sesungguhnya penuntut ilmu benar-benar ditutupi para Malaikat dan dinaungi dengan sayap-sayapnya. Kemudian mereka saling bertumpuk-tumpuk hingga mencapai langit dunia (langit paling dekat dari bumi), karena kecintaan mereka (Malaikat) kepada ilmu yang dipelajarinya.” (Shahih: HR. Ath-Thabrani).

Tidak hanya itu, seluruh penduduk langit dan bumi, bahkan hingga semut di lubangnya dan ikan di lautan, turut memintakan ampunan bagi mereka yang mengajarkan kebaikan.

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الحُوتَ لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الخَيْرَ

“Sesungguhnya Allah, para Malaikat-Nya, penduduk langit-langit dan bumi-bumi, hingga semut-semut yang ada di lubangnya, hingga ikan-ikan, benar-benar semuanya bershalawat (memintakan ampun) untuk orang yang mengajari kebaikan kepada manusia.” (Shahih: HR. At-Tirmidzi no. 2685).

Ilmu sebagai Kunci Dunia dan Akhirat

Islam tidak membatasi ilmu hanya pada pengetahuan agama. Menguasai sains, teknologi, dan berbagai pengetahuan umum lainnya juga merupakan bagian dari semangat menuntut ilmu. Sebuah hadis yang populer menegaskan bahwa kunci untuk meraih kesuksesan dunia dan kebahagiaan akhirat adalah dengan ilmu.

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

“Barangsiapa yang hendak menginginkan dunia, maka hendaklah ia menguasai ilmu. Barangsiapa menginginkan akhirat hendaklah ia menguasai ilmu, dan barangsiapa yang menginginkan keduanya (dunia dan akhirat) hendaklah ia menguasai ilmu.” (HR Ahmad).

Namun, niat dalam mencari ilmu haruslah lurus semata-mata karena Allah SWT. Jangan sampai tujuan kita belajar hanya untuk meraih keuntungan duniawi semata, karena hal itu dapat menghalangi kita dari ganjaran akhirat.

مَنْ تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

“Barangsiapa yang mempelajari ilmu yang dengannya dapat memperoleh keridhoan Allah SWT, (tetapi) ia tidak mempelajarinya kecuali untuk mendapatkan kesenangan duniawi, maka ia tidak akan mendapatkan harumnya surga di hari kiamat nanti.” (HR Abu Daud).

BACA JUGA: Manfaat Mempelajari Ilmu Tajwid untuk Kualitas Bacaan Al-Qur’an yang Benar

Wujudkan Generasi Qur’ani Bersama Yayasan Syekh Ali Jaber

Semangat menuntut ilmu, terutama ilmu Al-Qur’an, adalah warisan terindah dari almarhum Syekh Ali Jaber. Memahami begitu banyaknya keutamaan dari hadis tentang menuntut ilmu, sudah selayaknya kita memfasilitasi generasi penerus kita untuk menjadi para pecinta Al-Qur’an.

Yayasan Syekh Ali Jaber membuka pintu bagi putra-putri Anda untuk menjadi santri penghafal Al-Qur’an melalui Pesantren Tahfidz Qur’an (PTQ) Syekh Ali Jaber. Kami berkomitmen untuk melahirkan generasi yang tidak hanya hafal Al-Qur’an, tetapi juga memahami dan mengamalkannya dengan akhlak yang mulia.

Keunggulan PTQ Syekh Ali Jaber:

  • Kurikulum Menghafal Al-Qur’an Dalam Setahun

  • Metode Otak Kanan

  • Hafalan Syarah Matan Tajwid

  • Ijazah Al-Qur’an Bersanad ke Rasulullah SAW

  • Kesempatan Pengambilan Sanad di Madinah

Daftarkan putra Anda sekarang juga dan jadilah bagian dari keluarga besar Yayasan Syekh Ali Jaber dalam mencetak generasi Qur’ani yang akan menjadi investasi dunia dan akhirat.